Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Lubang

Diperbarui: 1 September 2024   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim 

Awalnya Sarah mengira itu adalah noda yang harus dihilangkannya dibersihkannya dari meja dapur yang berkilau. Noda yang sangat kecil, hampir tidak lebih besar dari kepala jarum pentul, tetapi jika dia membiarkannya, Zauki akan memperhatikan.

Oh ya, Zauki pasti akan memperhatikannya. 

Memar-memar di badannya masih belum hilang sejak terakhir kali Zauki memperhatikan sesuatu yang tidak beres di rumah yang sangat bersih cenderung steril itu.

Sarah menyeka noda itu tetapi tidak hilang. Dia menyeka lebih keras. Alih-alih noda itu hilang, sepotong kecil permukaan meja dapur terkelupas. Sarah mengintip lebih dekat. Dia menggaruk tepi noda itu dengan kuku jarinya yang patah. Yang mengejutkannya, lebih banyak noda yang terkelupas.

Sama sekali bukan noda. tapi lubang. 

Lubang sangat dalam yang memperlihatkan kegelapan pekat yang dari dalamnya muncul alunan musik berbisik dan ... apakah itu suara gelak tawa?

Saat berkonsentrasi pada suara-suara itu dan kegelapan yang tak terputus, dia bersumpah dia mencium aroma permen kapas, corndog, dan serbuk gergaji.

Rasa ingin tahu menguasai. 

Sarah terus mengikis bagian lain dari meja dapur, mengabaikan suara ketakutan panik yang menjerit di kepalanya. Dia membersihkan hampir seluruh meja dapur menjadi lubang hitam sebelum dia memikirkan apa yang sedang dilakukannya.

Zauki pasti akan marah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline