Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Apa yang Kamu Pikirkan Sekarang?

Diperbarui: 14 Januari 2024   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istockphoto.com

Vai berguling di tempat tidur, menyenggol punggung istrinya, Sisca dengan lembut. "Sayang, maukah kamu bilang padanya aku akan datang lebih lambat dari yang kukira. Sekitar jam 10 pagi ini."

Sisca meraih telepon tepat ketika telepon berdering. Dia menarik kembali tangannya seperti terbakar.

"Sam! Aku benci setiap kali kamu melakukan itu. Aku tidak pernah siap untuk itu, terutama ketika aku sedang tidur. Halo, hai, Brenda. Tidak, Vai tidak bisa sampai di sana sampai jam 10. Ya, makasih kamu udah nelepon. Selamat tinggal."

Vai menopang dirinya dengan siku di tempat tidur. "Apakah dia bilang dia akan mengubah dua janji temu pertama?"

"Ya, Bowo Biyan dan perempuan dari Jonggol, yang mencoba..."

"Menghubungi arwah suaminya yang meninggal bulan lalu."

Sisca melotot, "Ngapain nyanya kalau kamu 'dah tahu?"

"Kamu tahu kenapa."

Sisca mengertakkan gigi dan mengeluarkan suara antara geraman dan jeritan. Dia berguling. Di bawah selimut, Sisca diam-diam meluruskan jari tengah dari kepalan tangannya.

Vai berusaha untuk tidak tertawa, namun kekehan keluar dari bibirnya. Dia berguling dan menyentuh bahu Sisca. Istrinya tersentak, menggeser bahunya menjauh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline