Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Di Mana Saja, Asal Bukan di Sini

Diperbarui: 13 Januari 2024   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

hal terakhir yang ingin kulakukan saat ini adalah menulis puisi
pertama kalinya sejak musim kemarau lalu matahari bersinar dan aku menulis lagi
ketika menghabiskan waktu berminggu-minggu menghindari dingin dan hujan di balik selimut
haruskah matahari tetap bersinar ketika ia tahu tenggat waktu tinggal menghitung hari?
untuk berkompromi, menyeret pekerjaan ke luar dan mendirikan tenda di bawah pohon kinanti
hanya saja, tiada hasil

burung-burung berkicau dan bernyanyi
mengejekku dengan tawa mereka
menari maju mundur... maju mundur... maju mundur melewati dinding pagar
terlihat begitu mudah untuk terbang ...

tapi tidak, aku harus menulis puisi.

ponselku berbunyi bip
mengundang makan siang dan piknik,
godaan perjalanan lintas darat ke pantai
kan kuberikan apa pun, apa pun jua
untuk berada di mana saja, kecuali di sini
demi gelak tawa bersama bestie,
mengemudi dengan kecepatan penuh
jendela terbuka dan musik meninggi
untuk menjuntai kaki di air sejuk,
sukun goreng, soda dingin, es krim meleleh

tapi tidak, aku harus menulis puisi.


mengapa aku harus bekerja
ketika udara ramai ocehan bocah?
sore yang memanjakan para motivator yang dengan lelah alasan 'tuk berehat
kawanan kupu-kupu bergaun musim panas kotak-kotak
kuharap aku menjadi mereka lagi
terbang bebas lepas dari jas kepompong abu-abu musim hujan.

tapi tidak, aku harus menulis puisi

'ku akan menerima gangguan apa pun,
menerima tugas apa saja,
selama hal itu bisa menjauhkanku dari sini
mobilku kotor berlumpur, haruskan aku mencucinya?
dan tentu saja mengeringkannya, mengilapinya,
dan membersihkan setiap sudut sulit di dalamnya?

mengapa berhenti sampai di situ?
membersihkan dapur
mencairkan es di kulkas
memoles kaca jendela
menyedot debu di bawah anak tangga
menyiang rumput liar di kebun
kaus kaki harus disetrika
susun rak bumbu menurut abjad

tapi tidak, aku harus menulis puisi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline