Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

CMP 120: Cemara

Diperbarui: 13 Januari 2024   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Tidakkah kamu tahu? Bagaimana jika aku mengetuk tiga kali?

Tok tok tok.

Di sini kita berdua berada, dalam lukisan di tepi laut. Matahari itu seperti anak kecil yang mengikuti kita ke mana pun kita pergi. Aku tahu aku pantas berada di sini.

Maukah kamu rindukanku saat aku pergi?

Mungkin hanya kamu satu-satunya.

Jalanan kosong dan aku berjalan di tengah hujan. Andai hatiku punya sayap, aku akan terbang ke dahanmu, sebentar saja, dan memata-matai burung camar.

Hal-hal yang mengingatkan saya pada kincir angin di toko roti.

Aku punya teman yang bertampang masam, tapi kamu cantik, dan aku tidak malu mengatakannya kepadamu. Aku tidak tahu cara malu.

Kita akan bersama, lama. Aku seperti sungai, tapi dengan laut biru begitu dekat, meski sepertinya aku tidak bisa melakukan lompatan dari sini ke sana.

Apakah aku terkejut? Kamu juga? Kita semua berharap untuk mencapai momen kecil seperti ini sebelum peristiwa besar datang kepada kita. Aku senang mempunyai sahabat kamu. Aku tidak ingin menutup mata. Aku ingin melihat semuanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline