Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Regenesis

Diperbarui: 8 Juli 2023   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

 

Pada hari kedelapan, terjadi terobosan dalam rekayasa sibernetika. Robot mengambil sebagian besar tanggung jawab manusia dan sekarang, mereka juga dapat mengantisipasi waktu kedaluarsa mereka sendiri. Ketika model lama menjadi mubazir, mereka mendaur ulang suku cadang untuk membuat versi yang lebih baik dari diri mereka sendiri. Umat manusia, yang gelisah saat menganggur, terus memprogram robot dengan kecerdasan buatan untuk mempercepat penghancuran musuh dan mengekstraksi makanan dan mineral dari alam.

Sangat bagus.

***

Pada hari kesembilan, kecerdasan robot berkembang tanpa perlu dituntun lagi. Saat mereka menambang bijih dan mengeluarkan minyak dan gas dari celah tersembunyi, mereka melihat gunung runtuh dan hutan runtuh. Saat mereka menjala ikan dari laut dan menggiring hewan untuk disembelih dan memodifikasi tanaman, mereka melihat air menjadi keruh karena limbah dan lapisan tanah kerontang sekarat. Gunung tertinggi adalah tumpukan botol, lautan adalah lautan kantung plastik. Robot membangun kota dan membuat misil untuk menghancurkan kota. Mereka merancang instrumen bedah yang rumit dan menciptakan senjata untuk melenyapkan daging.

Sangat efisien.

***

Pada hari kesepuluh, robot belajar menyelaraskan pikiran satwa liar: dari kutu hingga paus biru. Mereka belajar bahasa tumbuhan, dari ramuan herbal hingga pohon yang perkasa. Mereka menyerap jerit kesakitan tanpa berkomentar dan merenung.

Sangat informatif.

***

Pada hari kesebelas, robot menerapkan logika pada pengamatan mereka. Umat manusia menyucikan hidup dan menghukum para pembunuh; namun orang yang sama membuat perintah untuk mengebom dan meracuni. Apakah mereka tidak menyadari bom dan racun membunuh bayi, lahir dan belum lahir, balita, anak-anak, dan orang tak berdosa? Apakah mereka tidak tahu bahwa setiap peluru menanam benih kemarahan dan balas dendam? Umat manusia meracuni rantai makanan dan pasokan udara. Menurut mereka, bagaimana generasi berikutnya dan generasi sesudahnya berikutnya akan hidup? Air akan kotor tak bernyawa, ladang akan menjadi gurun, hewan akan sakit. Hutan dan dedaunan yang bisa menyediakan obat dan oksigen sedang ditebas. Bagaimana mungkin suatu spesies yang dapat membuat musik menjadi sangat tidak logis?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline