Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Penampilan Terakhir

Diperbarui: 14 Juni 2023   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ilsutrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Siap untuk sesi foto close up, dia didandani dengan sempurna. Bebalut beludru dengan aksesori emas berlian tak ternilai harganya.

Meskipun hari-hari kejayaannya telah berlalu, seorang kekasih akan naik ke atas pentas malam ini. Suaranya yang merdu bergema dan membangkitkan panas masa mudanya.

Begitu banyak pria, dulu, menuntut kesempatan hanya untuk satu malam. Wanita juga, yang bermimpi memanfaatkannya untuk memulai karir mereka.

Dia bisa menjadi gundik yang kejam.

Pada awalnya, mereka yang menyerahkan semua yang dia rangkul dengan semangat panas membara, mengembangkan bakat mereka sampai ke langit, seakan bergemuruh dengan tepuk tangan.

Kemudian usia telah menggerogotinya seperti rayap memangsa papan hingga lapuk, meretakkan fasadnya, memudarkan kejayaannya, dan mereka meninggalkannya untuk mati tanpa nama di antara rakyat jelata yang tak bersuara.

Terhimpit di bawah lapisan tipis glamour kini dia membusuk sampai ke intinya.

Orkestra dimulai. Dia naik ke atas panggung. Disambut gemuruh ratusan penonton yang melompat berdiri, gelombang pasang kebencian dan kasih sayang yang membengkak sampai jantungnya meledak, menghujani kehancuran dan puing-puing kepada penonton.

Malam dihabiskan untuk merawat yang terluka dan mendoakan yang mati. Dan di pagi hari, gedung pertunjukan tua, di antara yang mati, menjadi reruntuhan yang membara di jurang lembah baja dan kaca.

 Bandung, 14 Juni 2023

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline