Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Tato Henna

Diperbarui: 10 Juni 2023   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku membungkuk dan menarik mangkuk dari bawah tempat tidur, berhati-hati agar tidak membangunkanmu. Pernapasanmu stabil dan tenang.

Henna berbau tanah dan aroma jeruk. Aku menyikatnya ke tapak kaki kananku. Lalu aku menekan kaki ke tengah punggungmu, meninggalkan jejak oranye di kulitmu yang putih pucat. Segera akan menjadi cokelat gelap.

Ketika kamu bangun dan bergegas untuk mandi, aku minta maaf atas gumpalan pacar di dalam baki shower.

"Aku mewarnai rambutku kemarin," kataku.

Noda cokelat mengalir ke kakimu. Kamu berpakaian dan aku melihat bayangan jejak kakiku dari balik kemeja putihmu.

Malam ini, saat kamu menanggalkan pakaian, akankah dia melihat jejak kakiku yang indah dan berani, atau apakah kamu akan memperhatikannya terlebih dahulu, lalu menyembunyikannya sampai memudar?

Aku naik kembali ke tempat tidur, memejamkan mata dan bertanya-tanya apakah aku berani bermimpi.

Cikarang, 10 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline