Aku tidak tahan dengan kelakuan para peri kecil aneh ini! Masih kobolehkan mereka berada di dapur, kamar tidur, atau ruang tamu. Tapi tidak di kamar mandi. Bagaimanapun juga mereka perempuan, dan sebagai laki-laki aku butuh privasi.
Tapi yang satu ini terlalu berlebihan. Aku pulang Jumat malam dengan tubuh lelah, membuat secangkir cokelat panas untuk diriku sendiri, membaca pesan di ponsel, dan ... itu dia. Dan topi itu! Dari mana dia mendapatkan topi konyol itu?
"Keluar!" kataku, "Sebelum aku menemukan pemukul lalatku!"
"Kalau kamu memukulku," katanya bandel, "aku akan pipis di cairan kakao-mu.".
"Ini bukan kakao. Ini cokelat panas."
"Kalau begitu aku akan pipis di cokelat panasmu."
"Terserah."
"Apa maksudmu, 'terserah'?" tanyanya.
Aku mengulurkan tangan dan mengambil biskuit cracker.
"Di mana kamu mendapatkan topi itu?" tanyaku.