"Aku ingin melihat buku-bukumu tentang penyihir," kata Angrokh.
Kendida terkekeh pelan. "Mengapa kamu tidak tanya saja padaku apa yang sedang dilakukan Thozai di sini? Kamu harus mencoba teori tentang itu waktu kamu bisa bertanya dan aku akan mengatakan yang sebenarnya. Kamu takut akan kebenaran, itu sebabnya kamu tidak berani bertanya."
"Aku bertanya dan kamu memberi tahuku.""
"Tidak, kamu tidak bertanya. Kalau ingatanku benar, kamu bilang dan aku mengutip, "Benarkah itu, Kendida?" Itu bukan pertanyaan yang harus kujawab. Tidak ada referensi nama, tidak ada apa-apa. Kamu takut dengan jawaban yang mungkin kuberikan kalau kamu mengajukan pertanyaan yang tepat," Kendida menatapnya tajam.
"Kamu ingin aku mengajukan pertanyaan?" Angrokh bertanya setelah diam beberapa saat.
Kendida tidak menjawab.
"Kamu boleh berbohong kepadaku kalau itu maumu."
"Aku tidak pernah berbohong padamu!" bantah Kendoda. Tatapan mata mereka saling mengunci satu sama lain.
"Kalau begitu jawab aku, mengapa Thozai Svardan ada di sini?" tanya Angrokh.