"Aku mencoba menghubungimu," katanya, "tapi nggak nyambung-nyambung."
Dari nada bicaranya yang mendesah seksi penuh rahasia seakan dia berada di zona perang dan pasukan musuh sedang mengepung kota.
Aku tidak mendengar kabar darinya selama setahun, sampai-sampai aku mengira dia telah melarikan diri ke Alaska atau Kanada.
Namun ternyata dia bersemedi di Batu, membeku, masih saja menulis tentang seorang pendeta perokok berat yang jatuh cinta dengan seorang perempuan pembunuh bayaran berdarah dingin.
"Kenapa kamu tidak datang saja ke Batu? Studioku punya sofa tidur. Aku akan menjual novelku ke penerbit mayor dan kita bisa pindah ke apartemen yang lebih besar. Kita bisa memancing setiap hari. Musim gugur tahun depan, kita terbang ke Spanyol dan Turki."
Dan kini aku tahu bagaimana menulis ending untuk novelku.
Bandung, 26 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H