Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Zombie! Zombie! Bab 1 - 1

Diperbarui: 15 Maret 2023   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri. Ikhwanul Halim

Ketika Keiko digigit zombie dan dijadwalkan untuk disuntik dengan racun yang mematikan, Bayu Alka yang berumur 18 tahun melanggar semua aturan dengan mencuri serum eksperimental. Tapi serum itu tidak dapat diuji sampai Keiko berubah sepenuhnya menjadi zombie, sesuatu yang tidak diinginkan oleh pemerintah.

Eksekusinya dijadwalkan terjadi sebelum transformasi selesai. Hanya tersisa beberapa jam saja bagi Bayu untuk membebaskannya.

Ketika helikopter mereka terjatuh di pusat wabah, misi penyelamatan berubah menjadi perjuangan untuk bertahan hidup ... dan membiarkan Keiko kalah bukanlah merupakan pilihan.

Setahun yang lalu...

Hari itu adalah hari yang panas di bulan Juli, dengan cuaca ekstrem dilaporkan mengamuk di seluruh dunia. Meskipun malam mulai turun dan suhu sudah terasa dingin, bajuku masih menempel di punggung. Aku bertanya-tanya apa gunanya mandi tadi sore sebelum bertemu Sheila.

Embusan angin bertiup melewati rambutku saat kami naik ke atas bianglala dan kemudian berhenti, melayang di udara. Aku menarik napas, rileks, dan mendengarkan jeritan, musik, dan tawa di kejauhan yang bergema di bawah kami.

Sheila meletakkan boneka gajah merah muda yang kumenangkan untuknya dalam permainan lempara cincin dan melipat tangannya di pangkuan, menikmati kesunyian. Aku memberanikan diri untuk melihat boneka binatang itu, bertarung dengan diriku sendiri apakah harus bangga atau nyungsep ke dalam sumur. Anak-anak di sekolah pasti akan menyarankan yang terakhir, tapi aku tidak peduli.

Memang, itu bukan boneka beruang besar yang membuatku menghabiskan selembar lima puluh untuk mencoba mendapatkannya, tetapi Sheila tampak senang dengan hadiah merah jambu kecilnya yang 'wah'. Dia meremas tanganku, dan aku tersenyum.

Aku menggoyangkan kereta maju mundur dengan kakiku.

"Hai! Hentikan, "kata Sheila, jari-jarinya menjambak rambutku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline