Kita mengira dunia berakhir karena perang nuklir atau pandemi global. Atau sebuah asteroid menabrak bumi. Kita mengira itulah penyebab musnahnya spesies manusia.
Ternyata tidak sedramatis itu.
Yang terjadi adalah kita semua menjadi terlalu takut untuk melakukan kontak apa pun dengan lawan jenis. Apa pun bisa disalahartikan: senyuman, lambaian tangan, mengatakan 'hai' dengan nada yang dikatakan tak pantas.
Terlalu berbahaya untuk mengambil risiko, kesalahan bisa berarti akhir dari pekerjaan Anda, keluarga Anda, seluruh jalan hidup Anda.
Bisa berarti penjara.
Kita menimbang setiap kata dengan hati-hati sebelum berani mengucapkannya. Kita meminta saran teman. Kita mengunduh aplikasi yang mengevaluasi dan menilai, yang memberi saran atau menyuruh kita memulai dari awal lagi.
Pada akhirnya, karena terlalu banyak tekanan, kita berhenti berbicara dengan orang lain, di tempat kerja, dengan tetangga, bahkan dengan anggota keluarga kita. Kita tidak bisa mengambil risiko dilaporkan sebagai pelaku pelecehan.
Tingkat kelahiran menurun dengan cepat hingga akhirnya menjadi nol.
Tren tidak bisa dibalik.
Kini hanya ada beberapa orang tua yang tersisa, berkeliaran dan kesepian, menunggu ajal.