Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Sapi

Diperbarui: 11 Januari 2023   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Give a Cow Its Due (modernfarmer.com)

Aku melahirkan seekor sapi.

"Kamu bukan yang pertama," kata bidan. Wanita lain telah melahirkan macam-macam: jam dinding, suku cadang mesin, oven belanda, dan sekali, tanaman pot yang mati saat ditanam di tanah. Ketika mereka memotong ari-arinya, warnanya menjadi coklat seperti akar.

"Ini sapi kami," kami berkata kepada para tamu, dengan bangga.

"Ini sapi kami," kami berbisik satu sama lain di tempat tidur, saat kami tidak yakin dan gugup menjadi induk sapi.

Kami bisa saja meninggalkannya di ladang dengan sapi lain di tengah malam. Tidak akan ada yang tahu. Dia akan berbaur dengan sapi lain. Kami bisa meninggalkannya di ladang sapi.

"Itu bukan anak kecil. Itu sapi," kata anak-anak tetangga. "Kamu benar," kata kami, karena memang begitu.

Menjadi orang tua itu tidak gampang. Seperti batu kerikil hitam yang ditekan ke telapak tangan kita. Suatu saat batu itu tidak ada, lalu ada, dan kita tidak bisa membuang batu itu.

Kami mengisi tempat tidurnya dengan rumput, seperti palungan. Dia berbaring dan berdiri dan menendang suamiku sekali, tetapi dia tidak pernah menendangku.

Kami bergabung dengan kelompok pendukung. Seorang wanita yang melahirkan bandul besi mengayunkan benda itu dan menepuk pantatnya.

"Apa bagian tersulitnya?" mereka bertanya kepada kami, dan kami berkata, "Sepertinya kami bahkan tidak tahu apa yang sulit..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline