Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Gerhana Total

Diperbarui: 4 Januari 2023   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ft.com

Aku menyalahkan Boodles. Aku menyalahkan Van Cleef & Arpels. Aku menyalahkan majalah suplemen How to Spend It dari Financial Times.

Istriku seperti biasa memberi petunjuk dengan membumbui sarapan telur rebus setengah matang kami dengan volatilitas harga minyak dunia di wajah lemah lembut yang berbahaya. Jenis yang sewaktu-waktu bisa meledak saat kamu tidak mengharapkannya.

"Kalau saja aku bisa memiliki Milky Way ... aku yakin itu akan memberikan kebahagiaan yang menjadi tujuan hidupku. Tidak perlu lagi berlian. Tidak perlu lagi zamrud. Penghematan yang pasti, sayang. Umurnya tiga belas miliar tahun. Vintage. Barang antik asli. Tidak ada yang akan memiliki sesuatu seperti itu. Praktis hanya dari tangan ke tangan. Jauh lebih etis daripada Blood Diamonds. Jauh lebih baik daripada salah satu benda zirkonia itu."

Jangan tanya bagaimana. Kamu tidak akan percanya. Jangan tanya berapa. Aku saja masih tidak percaya. Tapi ketika seorang istri menginginkan sesuatu-- apapun yang seorang istri mau -- maka seorang istri itu pasti mendapatkannya.

Dan di sanalah dia berdiri, di depan cermin. Partikel cahaya menetes dari tulang selangkanya. Susu yang beracun di sekelilingnya dan bayangan kembarannya yang terpantul dari kaca. Seperti aura religius yang dipancarkan mahkota diadem bersinar. Hanya saja, melingkar di sekitar payudara bukan di kepala. Para suami menyebut dada Silicon Valley-- yang kuhadiahkan tahun lalu.

"Ini sangat cocok. Benar-benar seperti diciptakan untukku."

Dia mengibaskan sinar melalui jari-jarinya ke sana kemari untuk melihat bagaimana intensitas kecemerlangan berubah dari sudut yang berbeda.

Di pesta, dia menerangi ruangan. Orang-orang meredupkan lampu gantung supaya dia bisa bersinar lebih terang. Istriku menerima pujian dari semua tamu.

Sampaipada suatu peristiwa, seorang wanita menghalangi terang Milky Way dengan tangannya yang dihiasi batu paling hitam.

"Apa, ini? Cuma sebongkah batu dari inti Bulan, kok. Tidak terlalu mencolok, " wanita itu menjawab kerumunan yang penasaran, yang memunggungi pancaran cahaya dari istriku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline