Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Pandemi

Diperbarui: 31 Desember 2022   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

theguardian.com

Akhirnya berakhir sudah. Pandemi yang bagaikan hukuman seumur hidup, momok selama berabad-abad, neraka di Bumi.

Itu yang melumpuhkan kita, memisahkan kita, menghancurkan kita.

Kami tidak menyangka saat dia datang. Kita belum siap. Saat pandemi melanda, kita ribut berebut saling menyalahkan, masih belum tahu harus berbuat apa. Banyak yang panik. Beberapa mengabaikannya. Beberapa mengatakan akan berlalu dengan cepat. Cuaca musim akan melumpuhkan virus penyebabnya.

Tetapi virus itu bertahan dan membunuh jutaan.

Sekarang, akhirnya, semuanya berakhir. Kita mendapat pelajaran yang sulit sehingga, jika hal seperti ini terjadi lagi, kita akan tahu apa yang harus dilakukan.

Untunglah, tahun baru 1921 membawa harapan baru.*

Bandung, 31 Desember 2022

*Wabah Influenza Spanyol tahun 1918 adalah salah satu pandemi paling dahsyat dalam sejarah manusia. Pada musim panas 1919, 

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline