Itu dimulai dengan Ibu saya. Saya kira itu semua orang sudah tahu. Ibu adalah makhluk aneh. Ganjil.
Saya menyadari sejak awal bahwa ibu saya lebih aneh dari ibu kebanyakan orang. Dia bukan satu-satunya ibu yang terlambat menjemputku dari sekolah. Dia bukan satu-satunya ibu yang meneriaki anak mereka atau menghukum anak mereka jika berperilaku buruk atau tidak memberi salam.
Dia adalah satu-satunya ibu yang bisa membaca pikiran.
Pikiran saya.
Dia selalu tahu persis apa yang saya pikirkan. Saya sering mendapatkan jeweran di telinga karena dia kebetulan mendengarkan pikiran saya pada saat yang buruk.
Bukannya dia peramal atau dukun atau apapun yang seperti itu. Dia tidak bisa membaca pikiran orang lain.
Pada awalnya, selama bertahun-tahun, saya mengira itu terjadi karena ikatan darah yang khusus dalam keluarga.
Kemudian saya menemukan bahwa itu benar-benar semua tentang saya. Banyak orang bisa membaca pikiran saya.
Hal itu terjadi semakin banyak seiring bertambahnya usia.
Saya telah kehilangan pekerjaan saat diwawancara karena itu. Gadis-gadis selalu menolak saat saya mengajak kencan. Mereka bisa melihat ke dalam diri saya.