25 Desember pagi hari.
Di bawah pohon Natal, di antara kado yang terbungkus, duduklah satu goblin jelek.
"Siapa yang memotong pohon cemaraku?"
"Mama! Papa!" teriak anak-anak. "Ada goblin jelek!"
"Tidak mungkin, Sayang," kata Mama. Tidak ada goblin. Goblin takut dengan manusia."
"Kami tidak akan mendekati makhluk itu!"
"Anak-anak! Tidak ada yang namanya goblin. Dan kita harus menyayangi semua makhluk saat Natal! Atau tidak ada kado Natal."
Goblin menggeram. Ketakutan, anak-anak melarikan diri, meringkuk di kamar mereka sepanjang hari.
Menyingkirkan kotak-kotak kado yang kosong, Papa menyodorkan selembar uang seratus ribu rupiah kepada si goblin.
"Terima kasih, Goblin. Sampai jumpa tahun depan?"