Hari ini aku menyaksikan Bumi mati. Tidak adil untuk mengatakan bahwa aku tak bersalah dalam hal ini.
Pada jam sepuluh lewat tiga puluh menit pagi ini, aku diberi pilihan: menyerahkan vaksin penemuanku, atau menyaksikan planet ini terbakar.
Aku tahu maksud dari mereka yang membuat permintaan ini sama sekali tidak masuk akal. Proyek ini adalah karya hidupku. Aku kehilangan keluarga, dan juga banyak teman. Mengapa aku yang harus memenuhi permintaan tebusan mereka?
Lima jam kemudian, pandemi akibat penularan super virus telah memusnahkan setengah dari populasi global.
Setelah direnungkan, sekarang jelas bahwa aku membuat keputusan dengan tidak bijaksana.
Oh, dasar manusia sombong!
Bintaro, 24 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H