"Aku bisa melihat kematianmu," kata peramal sambil memegang tangan wanita itu, membaca telapak tangan.
Dia selalu meramalkan kematian. Dan dia selalu benar. Selalu!
"Bagaimana aku akan mati?" kata wanita itu dengan nada cemas.
"Kamu akan ditabrak mobil," kata peramal itu. "Hati-hati."
Dengan gelisah dia mengeluarkan dompetnya, menyerahkan sejumlah uang, dan pergi.
Di jalan, lampu berubah menjadi hijau. Dia menunggu di trotoar. Mobil-mobil lewat. Kemudian dia merasakan dorongan di punggungnya. Terdengar suara jerit panik dan rem mendecit.
Wanita itu tergeletak di jalan, tengkoraknya retak. Sebuah mobil menabraknya. Darahnya berhamburan ke mana-mana. Orang-orang berteriak. Peramal itu ada di antara kerumunan. Bibirnya menyeringai.
Bandung, 15 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H