Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Tak Kasat Mata

Diperbarui: 25 November 2022   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

network9.biz

Senin pagi yang biasa. karyawan kantor berjalan ogah-ogahan dari akhir pekan yang membuat mereka mengasihani diri sendiri.

Suryo tertatih-tatih ke tempat duduknya, menyalakan komputernya yang mengerang karena dipaksa menyala lima kali dua puluh empat jam selama tiga tahun.

"Akhir minggu yang menyenangkan?" Gugun, teknisi IT, masuk ke dalam ruangan dan mengarahkan pertanyaannya yang sudah bisa ditebak kepada para penghuninya. Tidak ada yang merespon.

"Ceret sudah mendidih. Apakah ada ingin membuat kopi?"

Anak magang melihat sekilas ke arahnya sebelum kembali ke pekerjaannya.

Inilah kehidupan Gunawan Kosim: membosankan dan menyedihkan. Sifat optimis dalam dirinya membuatnya percaya suatu saat nanti, salah satu dari banyak orang yang dia bantu memperbaiki masalah terkait teknologi informatika akan mengakui kerja keras dan komitmennya, dedikasinya, kekuatan dan penguasaannya dalam memecahkan sebagian besar masalah dengan 'coba di-restart.'

Berjalan ke mejanya, mendadak Gugun membeku. Selama akhir pekan, foto-foto keponakannya menghilang. Laptopnya hilang. Koleksi harddrive-nya yang tidak berguna dan terus bertambah tidak ada.

Apakah dia dipecat tanpa pemberitahuan?

"Permisi, Pak Himawal. Saya..." Kalimatnya menggantung, penuh harap tetapi belum selesai saat Gugun masuk ke kantor manajernya.

"Ah, Dik Iwan, terima kasih. Silakan masuk. Kami sangat senang Anda bisa memulai secepat itu. Teknisi IT kami, Gugun, menghilang begitu saja. Suatu hari dia pulang ke rumah dan tidak kembali."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline