Setelah Ratna pergi, aku menoleh ke Joko.
"Nah, apa pendapatmu tentang itu?"
"Dia mengatakan yang sebenarnya sekarang," kata Joko. "Sayang sekali dia tidak melakukannya sebelumnya."
Aku mengangguk setuju. "Bos, apakah benar David mencuri sesuatu?"
Joko mengangguk muram. "Iya, dia memang mencuri sesutau yang penting."
Joko duduk di lengan sofa. "Pernahkah kamu mendengar nama Raffi Ikhsan?"
Aku berpikir sejenak. "Namanya sepertinya tidak asing."
"Dia sangat terkenal di bidangnya," lanjut Joko. "Seorang pencipta pesawat. Dia telah bekerja selama bertahun-tahun untuk menciptakan drone baru. Awalnya menjadi lelucon di kalangan ilmiah, tetapi akhirnya dia berhasil menyempurnakannya."
"Apa yang istimewa dari drone ini?" tanyaku.
"Benar-benar otonom," jelas Joko, "dan sangat ekonomis untuk diproduksi. Mampu terbang tanpa campur tangan manusia."