"Love you," gumamku, mematikan lampu di samping tempat tidur.
"Apa?" tanyamu dalam kegelapan, dan aku tahu dari nada suaramu, kamu sama sekali belum siap untuk tidur.
Aku mencoba menjawab, tetapi kamu hanya berkata, 'Hei,' dan mengulangi pertanyaan tadi.
"Maksudku, sama yang kumaksud setiap malam," kataku.
"Bagaimana mungkin artinya sama setiap malam? Pasti ada variasi di antara malam-malam," katamu. Suaramu semakin rendah, seolah-olah mencoba menyelinap pergi di kata terakhir.
"Yah," kataku, "yang kumaksud adalah 'mencintaimu' artinya 'Selamat malam, tidurlah nyenyak. Dan aku peduli padamu'."
"Dan," kamu menyambung kata-kataku, "maksudmu, 'aku apek, mau tidur, jangan ganggu.'"
"Nggak gitu."
"Iya, gitu."
"Nggak. Yang ngerti apa yang kumaksud ya aku." jawabku.