Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Kasus Sang Harimau (Bab 46)

Diperbarui: 5 November 2022   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri. Ikhwanul Halim

Sekitar lima kilometer dari Bogor, aku melihat dua mobil polisi dan ambulans berhenti di sisi jalan. Beberapa mobil berhenti dan aku menjulurkan kepala ke luar jendela untuk melihat apa yang terjadi. Di sisi kiri jalan ada mobil yang terguling di parit.

Antrean mobil maju dengan perlahan dan seorang polantas di atas sepeda motor melambai padaku. Kemudian antrean berhenti lagi dan aku menjulurkan kepalaku ke luar jendela sekali lagi.

"Apakah ada yang terluka parah?" aku bertanya pada polantas.

"Hanya satu, Pak, seorang ibu-ibu," jawabnya. "Sangat parah, paramedis baru saja akan mengeluarkannya dari dalam mobil."

Polisi itu bergerak untuk mengatur lalu lintas. Aku melihat tandu dibawa ke mobil yang rusak. Dari tempatku berada, saya dapat melihat bahwa pintu samping mobil itu hancur ke dalam hingga ke kursi pengemudi.

Di dekat mobil yang ringsek, aku melihat seorang anak laki-laki sekitar dua belas tahun memegang boneka harimau dan menunjukkannya kepada anak laki-laki lain. Segera saja mengingatkanku pada boneka harimau yang mirip dengan yang kulihat kemarin....

Aku pergi ke anak itu. "Dari mana kamu mendapatkan itu, Nak?" aku bertanya.

Bocah itu menunjuk dengan ibu jari ke arah bangkai mobil. "Keluar dari mobil yang kecelakaan," katanya.

Aku memarkir mobil di sisi jalan dan berjalan menuju sekelompok kecil orang yang berkumpul di dekat mobil yang kecelakaan.

"Apakah korban sudah diidentifikasi?" tanyaku kepada polisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline