Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Kasus Sang Harimau (Bab 36)

Diperbarui: 22 Mei 2023   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri. Ikhwanul Halim

Joko Seng memeriksa lembaran kertas itu dengan penuh minat, lalu menatapku. "Kamu bilang tidak ada keraguan bahwa pelaut Kuba ini, Diego, meninggal di hotel Marbella di Anyer?" tanyanya.

'Tidak ada keraguan sama sekali. Malam sebelumnya, dia sudah berada di air selama beberapa jam, jangan lupa. Dia meninggal saat sarapan pagi berikutnya. Putri manajer hotel yang menemukannya. Kemudian polisi setempat datang, dan Kapten Ernesto datang kemudian untuk mengambil barang-barang Diego. Dari apa yang kulihat, Diego adalah orang paling mati yang pernah dilihat Anyer.

"Kalau begitu catatan ini pasti berarti sesuatu," kata Joko tegas, "dan Nyonya Ria pasti yang meletakkannya di sana."

"Aku sependapat," kataku. "Tidak ada orang lain yang bisa. Haruskah aku pergi dan berbicara dengannya tentang hal ini?"

"Tidak untuk saat ini," kata Joko. "Aku lebih tertarik dengan Diego. Apakah pada saat kematiannya ada dokter yang hadir?"

"Ya," kataku. "Dr. Nasir Didi. Aku rasa dia yang mengesahkan kematian Diego."

"Apa yang kamu ketahui tentang dokter ini?"

'Tidak banyak. Tampak seperti orang yang sangat menyenangkan. Sekitar lima puluh, tangkas dan ceria, seperti dokter umumnya."

"Sebaiknya kamu pergi dan menemuinya," Joko memutuskan. "Mungkin kamu bisa menggali sesuatu."

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline