Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Rusunawa (Bab 13)

Diperbarui: 15 September 2022   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri. Ikhwanul Halim

"Aku tidak mengerti apa yang barusan kamu katakan," balas Suti.

Wajah Feri menunjukkan bahwa dia siap menjelaskan apa yang baru saja dia ucapkan.

"Aku bilang mereka menggertakku. Jadi, aku tidak bisa melawan," katanya lagi. Wajahnya dengan cepat tersenyum tenang.

Suti ingin bertanya lebih lanjut, tetapi terhenti karena kehadiran oleh Tiur.

"Ya!" kata Tiur berjongkok di depan mereka. "Aku mendengarmu. Kupikir dia bilang mereka menggertaknya dan dia tidak bisa melawan," kata Tiur sambil mengangkat bahu.

"Oh, aku juga berpikir begitu," jawab Suti.

"Ya, ya" Feri mengangguk sementara matanya beralih ke wajah Tiur dan kembali ke Suti. Suti tersenyum dan mereka semua tersenyum.

Bel berbunyi dan semua orang bergegas kembali ke kelas masing-masing.

***

Setelah jam sekolah, Suti menyampirkan tasnya ke punggungnya sementara Rano menggantung tasnya di bahu mencapai lutut, saat mereka berjalan pulang. Menyadari keheningan yang tidak biasa, Rano akhirnya memecah kebisuan. Biasanya, Suti yang berbicara sepanjang perjalanan sementara Rano mengangguk dan tersenyum setiap kali lelucon Suti menggelitik saraf humornya. Dia tertawa dan Suti balas tertawa juga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline