Diana membutuhkan hal-hal baru untuk berkembang, sama seperti pupuk yang dia sebarkan di kebunnya.
Dia dan Ravi menempati rumah lama di lingkungan yang keren dan trendi, mereka sendiri juga keren dan trendi.
Ravi membutuhkan rumah besar untuk studionya dan untuk menampung bandnya.
Diana menganggap dirinya keren dan trendi karena dia menikah dengan Ravi, dan semua orang di Bandung mengenal Ravi. Diana tidak memiliki bakat khusus. Dia adalah asesori yang cantik untuk Ravi dan dia suka berkebun. Hanya itu.
Diana menginginkan mobil baru. Toyota Avanza itu memang masih bisa diandalkan, tapi sudah tua. Setengah dari lampu dasbor tidak berfungsi. Tombol radio copot. Mobil itu berbau kucing dan kuah bakso yang tumpah.
Mereka tidak membutuhkan mobil baru. Ravi bangga dengan yang satu ini karena cicilannya lunas dibayar.
Tapi Diana benar-benar menginginkan mobil yang semuanya berfungsi, dengan pintu penumpang belakang bagian dalam tidak digaruk.
Suatu hari yang panas di bulan Juli, Ravi sedang dalam perjalanan pulang dari manggung di Kemang siang itu. Shift Diana di salon berakhir pukul enam. Diana membawa soda dan laptopnya ke kebunnya. Di bawah pohon kersen, dia melihat situs web dan iklan online dan mencoba menenangkan diri.
Ravi belum datang pada pukul enam, atau dua belas. Bukan hal yang aneh bagi Ravi untuk membelokkan waktu seperti yang ia lakukan pada nada gitarnya.
Diana tidur. Ravi membawa si kucing persia Jasmine bersamanya, dan Diana mengajak chinchilla Chinox ke tempat tidur bersamanya.