“Air bersih, sanitasi, dan pendidikan higiene merupakan kebutuhan dasar untuk lingkungan yang sehat dan kehidupan yang produktif. Ketika orang memiliki akses ke air bersih dan sanitasi, penyakit yang ditularkan melalui air berkurang, anak-anak tetap sehat dan bersekolah lebih teratur, dan para ibu tak lagi menghabiskan waktu untuk membawa air dan lebih banyak waktu mengurus keluarga.”
(Rotary International)
Bulan Maret adalah Water and Sanitation Month dalam kalender tahunan Rotary International.
Hari Air Sedunia (World Water Day) yang diperingati setiap tanggal 22 Maret, mengingatkanku pada kejadian pasca Gempa dan Tsunami, 26 Desember 2004, yang meluluhlantakkan kota kelahiranku, Banda Aceh.
Diawali pertemuanku dengan PP (Past President) Paul Spiekermann dari Rotary Club (RC) Westport, Connecticut USA, pada bulan Mei tahun 2006, Rotary Club of Banda Aceh mendapat tawaran untuk bermitra dalam Global Grant (GG) untuk proyek Water Purifier di daerah terdampak bencana di Aceh. Karena masih sangat awam tentang GG, RC Jakarta Gambir di bawah Pres. Andreas Sindudharma, ikut bergabung untuk membantu RC Banda Aceh agar GG ini bisa berjalan.
RC Westport mengirimkan 10 (sepuluh) alat pemurni air hingga layak diminum. Nilai total seluruhnya (tidak termasuk instalasi) jika dikurskan nyaris satu miliar. Benar-benar pengalaman yang menegangkan buatku, karena urusan izin impor dan bea masuk. Mestinya gratis karena bantuan kemanusiaan.
Akhirnya di sela-sela pekerjaanku sebagai konsultan BRR NAD, aku juga sebagai ‘nasabah’ BRR untuk nyaris segala urusan bantuan Rotary dari seluruh dunia. Termasuklah salah satunya penjernih air bantuan dari RC Westport ini. Seingatku dari kedatangan barang sampai instalasi terakhir membutuhkan waktu setahun.
Sayang sekali, foto-foto saat perangkat-perangkat dipasang semua hilang bersama akun facebook lamaku yang diberangus rezim ini.
Apakah water purifier yang dipasang di 10 tempat di Banda Aceh dan Aceh Besar ini sekarang masih berfungsi atau tidak, aku tak tahu.
Itulah proyek GG pertama dan terakhir RC Banda Aceh yang terminated tahun 2010.