1. Cerita Boneka
seorang menteri-
tinggi, kurus, dengan bibir merah cerah-
mengangkatku ke bahunya
meremas pantat mungilku saat dia melakukannya
dengan goyah kuraih mitranya
malah menemukan wajah seorang bocah
mulutnya yang besar menelanku
dalam mulut anak itu
ada jalan panjang
aku berdiri sendirian
para wanita antre pedestrian
tertawa dan menunjuk ke arahku
mengapa mereka tertawa?
kuingin merangkak ke balik gaunmu
menghilang ke liku lapisan renda
tapi saat itu tangan kiriku terlepas
hai! jeritku keras
lebih kagum dari takut
apa yang kau lakukan di bawah sana dalam debu?
dan tangan kananku terlepas dengan sendirinya
kulonuwun!
lalu hidungku, bibirku, tempurung lututku
ya ampun, kataku
terus saja berantakan...
2. Warisan
berhari-hari setelah kematian Ibu
dan tikus cindil keluar dari mulutnya
kami meletakkan perangkap di bawah podium
tempat peti matinya diletakkan
untuk menangkap tikus setelah mereka keluar
secepat telangkai mengambil ember
ember yang lain terisi penuh oleh mereka
apa yang harus kita lakukan dengan semua tikus ini?
ayah bersabda
karena mereka telah keluar dari mulut ibu
kita harus menyembah mereka.