Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Legenda Sang Perusak (Prolog)

Diperbarui: 20 Maret 2022   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri. Ikhwanul Halim

Sejarah mungkin saja tak selalu seperti yang kita alami. Selalu ada kemungkinan semesta lain di mana jalan peristiwa sejarah berbeda.

Ini adalah kisah tentang Indonesia yang tidak pernah dijajah....

 

Bau kuah satai daging rusa basi memenuhi udara yang kering dan bersih. Hanya aku yang bisa menciumnya, dan aku benci satai daging rusa.

Semua berputar dari awal lagi, dan yang bisa kupikirkan hanyalah kata-kata si Oscar sialan, "Kita menjadikan diri kita Iblis. Kita membuat neraka kita sendiri."

Dulu hidup begitu sederhana. Bangun. Sarapan. Berangkat ke tempat kerja. Kerja. Makan siang. Kerja. Pulang ke rumah. Makan malam. Tidur di atas kasur di kamar tidur.

Polanya menjadi berantakan saat 'Berangkat ke tempat kerja' yang kesekian, saat akhir pekan yang sungguh kusesali, saat aku menggantikan temanku menangani pasiennya saat dia berlibur keluar dari Kesultanan Melayu Raya.

Serah terima pasien sementara adalah praktik standar di antara para dokter, dan kamu melakukannya untuk orang lain jika kamu juga berharap suatu saat akan ada kolega yang menggantikanmu saat kamu ingin berlibur. Jika tidak, maka kamu harus membayar dokter lokal dengan risiko mendapatkan keluhan dari pasienmu selama berbulan-bulan setelah itu. Seorang dokter pengganti tetaplah seorang dokter pengganti.

Tidak bisa disalahkan juga. Pasien umumnya lebih suka diperiksa oleh dokter yang mereka kenal. Tetapi jika dokter mereka tidak ada, mereka lebih suka dokter lain yang dipilih sendiri daripada dokter pengganti sementara. Ini masuk akal. Mengonsultasikan keluhan kandung kemih, kebiasaan buang air besar, dan persoalan medis lainnya bukan hal mudah bagi siapapun. Diare, PMS atau disfungsi seksual dan, kamu mendapatkan gambarannya. 'Halo, ini saya dan ini masalah saya yang menjijikkan dan memalukan' sekali seumur hidup dengan orang asing sudah lebih dari cukup.

Karena itu, untuk menggantikan praktik temanku aku harus secepatnya sampai ke Taluk Kuantan untuk mengunjungi beberapa beberapa pasiennya di sana. Seharusnya hanya perjalanan singkat ke barat menuju jalan bebas hambatan antarbangsa yang padat, dan kemudian perjalanan singkat lainnya ke rumah sakit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline