Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Pria Sejati

Diperbarui: 26 Februari 2022   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pediatriccenterofroundrock.com

Imung terseok-seok masuk melalui pintu belakang. Air mata mengalir membasahi pipinya. Ayahnya di ruang keluarga menonton sepak bola di TV.

Dia berdiri dekat kursi malas, berusaha untuk tidak terisak, sampai akhirnya ayahnya mendongak, menarik napas panjang.

"Astagfirullah, Mung," katanya, meletakkan cangkir kopinya. "Lagi?"

Imung terisak dan mengangguk sedih. Ayahnya mendorong kursi ke depan dan berbalik ke arahnya. “Apakah itu anak yang sama? Si Fery?”

Lagi-lagi Imung mengangguk.

Fery Sofyan adalah kutukan bagi Imung. Dia telah menjadi pembuat onar di sekolah sejak dia harus mengulang kelas dua tiga kali berturut-turut, dan Imung sudah lama belajar menghindarinya. Tetapi tahun lalu Fery tumbuh lebih tinggi sekitar lima belas sentimeter darinya dan misalinya mulai muncul. Suaranya semakin serak, dan kebutuhannya yang nyata untuk merundung manusia lain yang lebih rendah di sekitarnya telah meningkat.

Imung adalah salah satu target favoritnya karena di kelas lima Fery ketahuan menyontek Imung selama ujian matematika, dan Fery menyimpulkan bahwa Imunglah yang mengadukannya ke guru. Jadi hari ini, ketika Imung memutar sudut gang dalam perjalanan pulang dan bertemu Fery yang bersandar di tembok pagar sambil merokok, dia sudah tahu apa yang akan terjadi.

Kini, saat dia berdiri di depan ayahnya, dia masih bisa merasakan tanah dan debu dari trotoar di mulutnya, dan dia bisa merasakan bekas lutut Fery di punggungnya dan rasa sakit di bahunya karena lengannya dipelintir ke belakang. Namun, yang paling menyakitkan adalah rasa malu dan terhina yang membakar wajahnya.

"Oke, ini sudah keterlaluan," kata ayahnya sambil bangkit dari tempat duduknya. "Ikut aku."

Mereka pergi ke luar ke halaman belakang dan ayahnya berbalik menghadapnya. "Sekarang, angkat tanganmu seperti ini," katanya, bergaya bagai seorang petinju.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline