Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Mama Papa Livia

Diperbarui: 21 Februari 2022   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

chrichmond.org

"Maukah kamu makan malam," tanya Roto. Suara elektroniknya berdengung dari sudut ruang makan tempat mata elektonik kuningnya bersinar dalam kegelapan. "Apakah kamu tidak lapar."

Livia mengangguk. Dia berdiri di sudut yang berlawanan dari robot itu, boneka beruang bernoda terselip di bawah lengannya. Jari-jarinya yang gemetar membelai ruang berbulu di antara telinganya.

"Kalau begitu makanlah," kata Roto. "Duduklah dengan orang tuamu dan nikmati makan bersama mereka. Mereka ingin menghabiskan waktu bersamamu."

Papa dan mama Livia duduk di meja di tengah ruangan. Papanya memasukkan segulung spageti ke dalam mulutnya, membiarkan saus menetes dari jari-jarinya. Ibunya menatap dinding dengan mata hampa, terdengar erangan lemah dari tenggorokannya.

Roto mengagumi karyanya. Klon yang dimodifikasi dengan chip yang memungkinkan dia mengatur sistem saraf mereka. Itu dapat membuat mereka melakukan apa pun yang diinginkan gadis kecil itu.

Gadi cilik itu terisak.

"Aku tidak mau makan dengan mereka," kata Livia, suaranya lemah. "Mereka menakutkan, dan mereka tidak terlihat seperti papa dan mamaku."

"Mereka terlihat persis seperti orang tuamu," kata Roto, dengan nada menenangkan. "Mereka adalah replika genetik."

Roto berharap kenangan dan pengalaman itu bisa direplikasi juga. Perilaku mereka menjadi keluhan terbesar anak itu. Namun dia sudah sembilan kali memberitahu Livia betapa mustahil memberikan ingatan kepada klon. Ia heran mengapa anak itu tidak bisa begitu saja menerima hadiah yang telah diberikan kepadanya.

"Aku ingin pergi," bisik Livia. "Aku ingin pergi ke luar."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline