Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Kidung Api Revolusi

Diperbarui: 25 Januari 2022   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wallpaperflare.com

suatu malam kita akan duduk di lincak
tanpa cahaya saling memandang
senandung revolusi lagu yang lapar, bung
jangan bernyanyi kidung
lantunkan nyala api ratapi hujan es

Mungkin kau merasa bahagia
legiun merpati terbang dari dada
menuju tanah yang lebih hijau
berkembang biak bunga lada

Jiwa kita api yang terlupakan
bagaimana membakar
dan di mana pun hatiku merasuk
akalku habis teriakkan logika busuk

sungut tak sabar membagi berita
kepada putra putri kita
hidup adalah derita indah
dan mereka haram menangis
saat bulan memudar kelabu

wanita yang menumbuk lesung di wajahnya
dengan pinggang yang lelah

Suatu hari, ku akan memberi tahu putri
bahwa cinta adalah siung bawang
memberi rasa
ketika diiris mengundang menangis.

apakah itu
pataka robek bercampur dengan udara
tersumbat hidung, liur meleleh

ledakan berputar-putar di pikiranku
diam-diam kutahu,
tidak ada yang peduli.

tuak enak di cuaca dingin beku
bersebadan mempelajari pola
tubuh pecah menjadi

mungkin kubakar diri sendiri 'tuk menemukanmu
mungkin kubantu kau temukan rumah di dalam diri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline