Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Matic, Bukan Manual

Diperbarui: 13 Juli 2021   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

thedrive.com

Kami benar-benar tak berdaya.

Nenek mendapat serangan, dan kami tak bisa membawanya ke rumah sakit di kota. Petir telah menyambar trafo gardu listrik sehingga listrik padam. Kami tidak bisa mendapatkan sinyal ponsel di sini. Yang terburuk, sebuah pohon besar tumbang menimpa Tesla Y10E, mobil autopilot 2045 milik Zoel, sepupuku.

Kami hanya berdiri di sana, bertanya-tanya apa yang bisa kami lakukan, ketika Nenek lagi-lagi mengalami kejang. Tubuhnya menjadi kaku. Kemudian dia mulai gemetaran, rambut putihnya kusut masai. Dia jatuh ke lantai dan mulai mengoceh kata-kata omong kosong tentang memotong padi di sawah.

"Jangan hanya berdiri di sana," kata Bibi Icha. "Lakukan sesuatu!"

"Tidak ada yang bisa kita lakukan," kata Yona, adik Zoel. "Kita tidak bisa membawanya ke kota."

"Pasti ada sesuatu," Bibi Icha bersikeras.

"Bagaimana dengan mobil tua Kakek?" Yona bertanya. Mobil itu berusia sekitar tiga puluh tahun.

Mobil itu teronggok di garasi sejak Kakek meninggal enam bulan yang lalu. Toyota Rush. Sebelum meninggal, dia mengendarainya hampir setiap hari.

Bibi Icha menoleh ke Zoel. "Kamu bisa mengendarai mobil Kakek, bukan?"

Zoel mengangkat bahu. "Aku tidak tahu bagaimana cara mengendalikan dinosaurus tua. Ini bukan mobil autopilot."

Bibi Icha memandangi kami semua, anak-anak muda yang tentu saja tidak ada yang tahu cara mengemudikan mobil antik. Aku tidak yakin mereka masih memproduksinya. Mobil antik terkenal berbahaya. Ribuan orang meninggal dalam kecelakaan mobil setiap tahun dengan mobil tua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline