Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

CMP 9: Wedges

Diperbarui: 5 April 2022   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

shutterstock.com

Pertama kali Kristin melempar sesuatu ke psikiaternya tepat setelah dia mengatakan bahwa Kristin "cenderung berperilaku irasional."

Itu pendapatnya setelah setahun menjalani terapi.

Mempertimbangkan uang yang sudah dikeluarkannya, Kristin berharap apa yang dikatakan berbeda dengan kata-kata ibunya yang telah didengarnya sejak dia berumur enam tahun.

Jadi Kristin melemparkan sandal wedgesnya ke arahnya dan tertatih-tatih keluar dari ruang praktik si psikiater. Dia mengirimi Kristin tagihan penuh. Kristin menjawab, "Anda berhutang wedges sebelah kepadaku."

Lalu dia kembali menjalani terapi rutinnya seolah-olah tidak ada yang terjadi, kecuali Kristin mengenakan stiletto dua belas senti sebagai peringatan.

Sang psikiater menempatkan sandal wedges miliknya di dalam kotak kaca di raknya dekat ijazah, penghargaan, dan piala.

Dia berhenti menjadi terapis Kristin segera setelah itu dan mereka mulai berkencan.

Kristin curiga dia sedang menulis novel tentangnya dan membutuhkan setidaknya satu adegan erotis untuk bisa menjualnya ke rumah produksi.

Enam bulan kemudian, dia sudah menghasilkan trilogi.

Sungguh menakjubkan! Betapa cepatnya suatu hubungan berkembang ketika kamu berbagi rasa tidak aman terdalammu dengan seorang pria yang telah mendengar begitu banyak cerita yang dia anggap kelainan lebih lucu daripada sakit jiwa biasa.

Ketika dia membuka keanehannya sendiri kepada Kristin, terutama ketertarikannya pada tumit kaki, Kristin mencoba untuk menjadi pendengar yang baik. Namun, karena dia bukan seorang psikiater. Maka Kristin tertawa terbahak-bahak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline