Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

10 Tips Singkat Menulis Novel (5-Tamat)

Diperbarui: 1 Juni 2021   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

litreactor.com

9. Tetapkan DL yang Realistis

Menetapkan target tenggat waktu (deadline) untuk menyelesaikan novel harus. Tapi, alih-alih menetapkan kapan novel harus tamat, tetapkan tenggat waktu untuk penyelesaian 25 halaman pertama. Tetapkan tenggat waktu kedua jauh di masa depan, untuk penyelesaian 25 halaman kedua.

Senang rasanya mengatakan kepada diri sendiri bahwa kamu akan menulis novel dalam satu bulan, tetapi bisa membuat patah semangat begitu sampai di akhir bulan dan menyadari bahwa kamu hanya menghasilkan 25 halaman. 25 halaman itu BAGUS, kecuali kamu yakin dari awal bahwa kamu akan menghasilkan 300 halaman dalam waktu sebulan.

Apa pun kerangka waktu yang menjadi acuan, ingatlah bahwa kamu sedang menulis draf pertama. Bersikaplah baik kepada diri sendiri dan siapkan dirimu untuk sukses dengan menetapkan tenggat waktu yang realistis.

Jika kamu menulis 2.500 kata per minggu, draf novel 40.000 kata dalam empat bulan. Curahkan perhatianmu pada bulan kelima untuk revisi, dan bulan keenam novelmu sudah bisa dipasarkan.

dok. pri

10. Minta Pendapat Pembaca yang Kamu Percaya

Istilahnya first reader (tapi jangan tunjukkan pada semua orang yang Anda kenal!)

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan penulis pemula adalah menunjukkan upaya awal mereka kepada siapa pun yang mau membaca. Benar-benar godaan yang terkutuk.

Kamu sedang menulis novel dan ingin mendapat umpan balik! Kamu ingin dukungan! Kamu mau kritik dan saran! Kamu ingin seseorang memberi tahumu bahwa kamu luar biasa!

Tahan egomu. Jika kamu membiarkan terlalu banyak orang melihat novelmu terlalu dini, mereka akan memberikan berbagai macam ide tentang ke mana harus berlanjut dan tentang apa yang harus kamu masukkan dan apa yang harus Anda buang.

Jika kamu menunjukkan novelmu kepada beberapa orang sebelum selesai, akan ada yang ingin kamu mengubah watak tokohmu, atau menulis dari sudut pandang yang berbeda, pada saudari itu. Orang lain akan mengatakan Anda harus menulisnya dari sudut pandang yang berbeda, atau bahkan settingnya harus di masa depan dan genrenya fiksi ilmiah, jangan romansa. Dan tidak bisakah kamu menjadikan si tukang tambal ban sebagai tokoh utama yang berhasil memenangkan pilpres?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline