Menggeliat terbangun oleh denting notifikasi dari ponsel yang dibiarkan mengisi ulang daya semalaman, dia membuka Facebook. Klik menyukai, mengomentari, dan membagikan status yang menarik minat.
Minatnya banyak.
Cuitan di twitter dibaca satu-satu. Dua thread panjang cerita 'kisah nyata' creepy pasta yang membuatnya tertawa. Tagar terpopuler #CeritaMingguPagi.
Berpindah ke youtube mencari cover song dengan view terbanyak. Terselip konten tak lucu dari selebriti redup pesona dimangsa masa. TikTok masih diisi deretan joget ganjil dengan backsound seragam dan lipsinc ceramah agama.
Diputarnya beberapa album mix beberapa DJ dengan banyak pengikut di SoundCloud.
WhatsApp dan Telegram sepi. Mungkin anggota grup alumni sekolahnya nun jauh di ujung negeri masih terlelap dalam mimpi.
Di LinkedIn, mantan kekasihnya mengiriminya permintaan. Dia menerimanya dan memeriksa profilnya. Siapa nama istrinya? Dia pindah pekerjaan. Jabatannya merupakan penurunan dari yang terakhir, tetapi kota tempat dia tinggal di dataran tinggi timur terlihat bagus.
Pesan surel muncul. Dia tidak ingat lagi katakuncinya. Bahkan dia tidak ingat kalau punya surel yang kini terbuka karena pengingat password otomatis.
Surel? Kuno!
Surat tentang kepuasan pelanggan aplikasi belanja daring. Dia mengirimkan tanggapan standar dan kemudian kembali ke Facebook untuk memeriksa pembaharuan.
Temannya hamil. Dia memberi tanda hati sebelum menggulir ke bawah. Ibu seorang teman meninggal. Menyentuh tanda bersedih sebelum menuliskan kalimat dukacita.