Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Cincin Kawin dan Laut

Diperbarui: 17 Juni 2020   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Photo: 123RF via rnz.co.nz)

Malam hari selalu ada kontes dansa chacha, karaoke atau standup komedi.

Lelaki Perancis berjanggut mengenakan celana berburu bertengkar dengan seorang Jerman yang mengenakan seragam angkatan laut. Perempuan Argentina mabuk memamerkan payudaranya yang kendur.

Seorang lelaki Austalia terhuyung-huyung dan ambruk di atas meja bar, terlalu banyak menenggak alkohol. Jatuhnya ke atas puluhan botol tequila murahan sehingga pecah berserakan, menyebabkan band kapal yang hanya membawakan lagu-lagu Beatles mengakhiri pertunjukan mereka dan mengirim para penumpang kapal ke kabin mereka lebih awal malam itu.

Jacques menyuruhku untuk membereskan semuanya. Kain pel tak berguna mengatasi pecahan kaca. Gesekannya akan menggores lantai kayu dan dia akan mengomel panjang pendek memberiku kuliah tentang profesionalisme.

Maka, dini hari aku berlutut di lantai dansa memunguti serpihan beling dengan tangan dan memasukkannya ke keranjang sampah logam yang berkilau di bawah bola lampu disko yang masih berputar dan bersinar.

Di tengah pecahan gelas itu tergeletak sebentuk cincin mungil. Aku mengarahkannya ke cahaya lampu dan menerawang, lalu menghela nafas. CZ, Zirkonium kubik.

Andai saja benda itu berlian asli, aku akan menjualnya nanti saat bersandar di Bali. Aku memasukkan cincin itu ke dalam saku celana dan meneruskan mengumpulkan pecahan botol ke dalam keranjang sampah.

Jariku tak sengaja dua kali terluka. Beling-beling itu steril, licin berselaput tequila.

Sepuluh menit kemudian seorang perempuan terhuyung-huyung masuk ke bar. Terdapat bercak noda kering bekas muntah pada gaunnya.

"Maaf," katanya. "Maaf mengganggu."

Aku tetap memunguti beling dan memasukkan ke keranjang sampah. Kata-kata yang mengalir dari mulutnya kalimat campuran antara penyesalan dan permintaan maaf.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline