Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Sapardi 77

Diperbarui: 25 Maret 2017   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


Yang fana adalah waktu.
    Kita abadi:
 menunggu detik demi detik,  
    merangkainya seperti bunga
 sampai pada suatu hari
 kita lupa untuk apa. 

“Tapi,
 yang fana adalah waktu, bukan?”
    tanyamu. Kita abadi. 

Sapardi Djoko Damono 

Apakah pujangga dapat dikatakan sebagai filsuf? Aku tak tahu pasti. Tapi aku menemukan filosofi dalam sajak-sajak Sapardi Djoko Damono. Berbeda dengan penyair yang meski ingin hidup seribu tahun bergentayangan, filsuf tak pernah mati. Mereka bermetamorfosa layaknya larva kepompong menjelma rama-rama, dan saat kita sangkakan mereka pergi kepak sayapnya menderu-deru di telinga.

Adakah Sapardi Djoko Damono yang berulang tahun ke-77 kemarin menjadi kepompong yang tidak menerima kondisi sendiri seakan-akan ringan tubuhnya adalah disiplin cantrik Shaolin dengan ilmu ginkang-nya, maka ia menerbitkan 7 (tujuh) buku sekaligus?

“Buku yang saya sukai adalah buku yang belum saya tulis,” katanya.

Sontoloyo. Ini ilmu tanpa nama Nagabumi. Ini namanya koppig mencari melalui hati nurani, berpura-pura memiliki masa depan untuk membersihkan ruang dimensi masa lalu yang bila entah mencapai penyelesaian.

Oh, aku menikmati pembacaan puisi. Aku menikmati musikalisasi puisi atau apa pun nama yang kalian berikan. Aku tenggelam sebagai ‘penggemar’, suatu hal yang sudah lama tak kurasakan. Menggemari adalah hal mahal. Butuh biaya, korban perasaan.

Bayangkan, untuk hadir di Bentara Budaya Jakarta, Rabu malam, 22 Maret kemarin, aku dan istriku membatalkan tiket Argo Parahyangan kelas eksekutif keberangkatan siang harinya. Berkat bujukan mas TS:

“Mau hadir di acara 77 Tahun SDD, enggak?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline