Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Menilai Karya Sendiri, Mungkinkah? (Babak IV)

Diperbarui: 6 April 2016   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Waking up in Someone Else Body | conniehdeutsch.com/waking-up-in-someone-elses-body"][/caption]

BABAK IV

(PM duduk di depan cermin berhadapan dengan JM. Mungkin saat break tadi ia tak turun dari panggung, karena kostumnya masih sama dengan babak sebelumnya.)

JM
 Ini babak terakhir. Kita akan menilai karya-karya lu pada minggu ke-empat. Siap?

PM
 Siap delapan enam, Juri Yang Mulia

JM
 Nggak usah belagu. Puisi terinspirasi film.

Yang pertama, Sang Penyair Telah Mangkat, Hidup Penyair!

PM
 Terinspirasi film Dead Poets Society karya sutradara Peter Weir, Juri Yang Mulia.  Dibintangi Robin Williams—

JM
 Betul film ini yang nginspirasiin lu nulis puisi?

PM
 Betul, Juri Yang Mulia.

JM
 Puisi lu yang terinspirasi film ini, menurut lu genrenya apa? Nggak usah lu jawab.

Karena gue bisa baca pikiran lu. Lu mau jawab ‘super-erasure-glosa-sexversen’.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline