Bagi para jajaran Kemenkeu semestinya harus terus berbenah karena momennya sedang berlangsung. Jangan lagi ada pengulangan-pengulangan masalah yang justru bisa menambah permasalahan baru saat ini dan kedepan.
Jalan panjang masih berliku nampaknya buat Kemenkeu (Kemen keuangan ). Belum usai ujian besar yang muncul berawal dari aksi Mario aniaya David hingga berujung penyelidikan mendalam atas kekayaan Rafael Alun Trisambodo (orang tua Mario).
Setelah aksi penganiayaan yang dilakukan melebihi batas hingga sebabkan korban alami koma selanjutnya ada babak baru. Harta kekayaan Rafael mengundang kecurigaan hingga akhirnya ditemukan adanya kejanggalan cara meraihnya. Walhasil, aksi koboy Mario menjungkalkan karir sang ayah setelah hasil penyelidikan sudah mendapatkan bukti-bukti kuat sehingga proses hukum sedang menanti juga.
Setiap hari dalam dua bulan ini terasa berat untuk Kemenkeu. Betapa tidak, kasus RAT belum tuntas muncul lagi cerita-cerita baru yang juga tak kalah pusingnya. Apakah ini bagian cobaan bagi Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan? mari kita lihat lagi kedepannya, semoga Sri Mulyani kuat lewati semua cobaan tersebut. Apa saja cerita baru yang muncul tersebut?
Cerita pertama berawal dari cuitan di akun twitter resmi Bea Cukai RI yang bertanya tentang bea masuk dan Ppn atas gift yang diberikan oleh artis luar negeri. Secara normatif akun bea cukai menjawab bahwa setiap barang yang masuk ke Indonesia dianggap sebagai barang impor sehingga terutang bea masuk dan pajak impor termasuk gift.
Keseruan muncul ketika satu akun twitter membalas jawaban dari Bea Cukai pada tanggal 18 Maret 2023. Fatimah Zahratunisa yang seorang penyanyi menyampaikan keluhannya yang terjadi pada tahun 2015 lalu di akunnya @zahratunnisaf . Fatimah menang lomba menyanyi di Jepang dan mendapat piala lomba yang besar. Akhirnya Piala dikirim terpisah dengan pesawat Fatimah ketika pulang ke Indonesia.
Piala tersebut ditagih biaya sebesar 4 jutaan rupiah. Hal ini jelas-jelas membuat kesal Fatimah karena menang lomba malah nombok. Sontak banyak reply yang menyatakan ikut kekesalannya dan juga banyak yang menumpahkan pengalaman yang beragam. Hemm, namanya juga warganet tentu saja balas berbalas .
Keriuhan yang terjadi semalam tersebut menarik perhatian Staf Khusus Menteri Keuangan, yang juga Juru Bicara Kemenkeu Yustinus Prastowo. Prastowo mengatakan sudah meminta maaf dan menyatakan permohonan maafnya dengan mention secara pribadi ke Fatimah.
Cerita kedua juga menghadirkan keriuhan netizen. Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid alias AlissaWahid seorang Putri Gus Dur (Abdurrahman Wahid ) yang bercerita pengalamannya pada 2019-2020 saat kepulangannya dari Taiwan usai konferensi. Alissa menyampaikan cuitannya bahwa kopernya diaduk-aduk oleh petugas pemeriksa di bandara. Di dalam thread-nya juga lugas bercerita bagaimana proses terjadinya kejadian tersebut.
Prastowo kembali sigap sampaikan permohonan maafnya sekaligus menyatakan bahwa Ditjen Bea Cukai punya standar pelayanan yang baik, sesuai dengan protokol internasional dan best practice. Pola pelayanan dan kebijakan yang dilakukan oleh petugas bandara tersebut menurut Prastowo tidak ada.