Lihat ke Halaman Asli

Ayah Farras

mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Maaf, Saya Baru Saja Bilang Lonte

Diperbarui: 17 November 2020   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

indozone.id /ist

Seakan tak pernah habis stok polemik yang berlangsung di negeri berjulukan tanah surga ini. Alamnya kaya dan cukup bisa menghidupi penghuninya. Semuanya bisa jika didukung keinginan kuat maju dan sejahtera bersama para pemimpin amanah berkeadilan. 

Negeri ini selalu riuh tak berujung atau tiada akhir. Entah apa saja bisa memicu dan tak bisa menghindar dari pusaran polemik karena mendengar, melihat atau bahkan menyaksikan. 

Baru-baru ini jagad publik +62 bergemuruh dimulai dari kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS) yang fenomenal dengan proses penjemputan yang masuk kategori fantastis dan belum pernah terjadi sebelum-sebelumnya di Indonesia. Tak ada yang membayangkan membludaknya orang yang ingin menjemput dan melepas rasa rindu rentang tiga tahun. 

Tentu saja proses penjemputan HRS sontak mendapat respon yang beragam dan lahirlah pro kontra. Aspek protokol kesehatan di masa pandemi covid 19 dan juga adanya fasilitas bandara yang alami kerusakan harus bisa menjadi perhatian serius kedepan. 

Baiklah kita lanjut ke topik yang sedang hangat yaitu pro kontra yang berawal dari kata 'lonte'. Kata lonte meruncing berawal dari tanggapan seorang selebritis ternama Nikita Mirzani via live instagram miliknya. 

"Sekalinya pulang bikin ulah. Ini manusia bikin ulah terus. Ntar bikin demo apa. 712 atau 717. Kayak begitu diagung-agungkan. Setahu gue Habib itu, nama Habib itu tukang obat. Screenshoot, bye,"celoteh Nikita Mirzani (NM) 

Pasti publik tahu atau mengerti arah kata yang dimaksud. Tanpa menunggu jeda yang berlama-lama respon banyak meluncur terkait celoteh NM. 

Balasan paling sengit terlontar dari Ustadz Maaher At Thuwailibi. "Tukang Obat jalanan jauh lebih mulia dan terhormat daripada lonte oplosan penjual selangkangan" Kata Ustadz Maheer di akun twitter miliknya  pada 12 November 2020.

Akun twitter Ustadz Maheer

Buntut dari dua pernyataan tersebut di atas terus balas berbalas dari kedua kubu jika ingin disebut. Jelas NM dengan pernyataannya dianggap mewakili kubu yang tidak simpatik dengan apa yang dilakukan oleh HRS walaupun NM tak menyebut nama HRS. Begitu juga dengan Ustadz Maheer jelas sekali pernyataannya membela HRS dengan meng-kounter pernyataan NM dan menyertakan foto NM. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline