Lihat ke Halaman Asli

Rizky Purwantoro S

pegawai biasa

Kisah Seorang Sahabat dari Temanggung

Diperbarui: 23 November 2022   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar dari wisataidn.com

Dirinya adalah sosok perempuan yang berani dan berkeinginan kuat, meskipun terkadang agak sembrono. Sekilas jika dari logatnya masih terdengar cukup khas medok Jawanya, karena dia memang lahir dan besar disana, lebih tepatnya dari Temanggung kurang lebih 39 tahun yang lalu.

Setelah mengenyam pendidikan dasar di Temanggung, dia lalu melanjutkan kuliah S1 pada salah satu universitas negeri terkemuka di Jawa Tengah. Selama menjadi mahasiswa tampaknya dia cukup aktif dibeberapa kegiatan kampus, terutama pada pers kampus yang sesuai dengan jurusan Komunikasi yang diambilnya.

Sebelum kuliah, dia pernah merasakan pengalaman ikut dalam pertukaran pelajar ke Jepang. Disana selama beberapa bulan sempat tinggal pada keluarga yang ditunjuk menjadi tempat tinggalnya selama di Jepang.

Begitu lulus kuliah dan telah menjadi sarjana, dia sempat bekerja pada beberapa tempat. Diantaranya adalah semacam kantor Event Organizer, ada kisah cukup lucu pada saat dirinya masih bekerja disana. Kalau tidak salah ingat karena sesuatu hal, dia sempat bersembunyi dibawah meja kantor hingga akhirnya tertidur agak lama disana.

Tidak lupa dirinya juga sempat diberikan rezeki umroh ke Tanah Suci. Kalau tidak salah dia bersama keluarganya dapat menuaikan ibadah umrah bersama-sama.

Tidak lama setelah dirinya menikah, dirinya pun melamar sebagai PNS kementerian. Dengan izin Allah SWT akhirnya dapat diterima juga, namun karena ditempatkan di Jakarta membuatnya harus pindah ke ibukota.

Di kementerian itu, dia ditugaskan pada Biro Humas mungkin karena latar belakang pendidikan formalnya yang jurusan komunikasi. Pada tempat kerjanya, beliau cukup produktif dan rajin hingga menjadikannya cukup disukai oleh beberapa pimpinannya.

Sekitar tahun 2019-2020 dirinya mendapatkan rezeki lagi dengan diterimanya sebagai peserta tugas belajar untuk S2. Dan hebatnya universitasnya adalah perguruan tinggi yang bisa jadi terbaik di tanah air.

Namun pada masa itu juga dia mengalami musibah yang membuatnya sedih sekali, musibah itu adalah harus kehilangan anaknya sampai dua kali. Yang pertama kalau tidak salah keguguran diusia kehamilan yang masih sangat muda.

Untuk yang kedua inilah sebenarnya yang sepertinya membuatnya paling terpukul karena sang anak sempat lahir tapi harus meninggal setelah sempat dibawa pulang ke rumahnya. Pukulan ini sangat membekas sehingga membuat dirinya jadi kurang fokus lagi menyelesaikan kuliah S2nya.

Saat ini beliau sudah kembali ke kantornya karena masa tugas belajarnya sudah harus berakhir, walaupun sebenarnya belum selesai benar. Dengan berbagai macam cobaan dan ujian yang dialaminya sepertinya menjadikan dirinya jauh lebih kuat daripada sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline