Lihat ke Halaman Asli

Adi Dibyo

Guru BK SDI Makarima Kartasura dan Konsultan inklusi

Politik Kartel

Diperbarui: 19 November 2023   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik Kartel Para Elit Membajak Demokrasi Indonesia (law-justice.co) 

Politik Kartel : Kejahatan Tersembunyi di Balik Kekuasaan

Politik kartel adalah fenomena yang merujuk pada praktik kolusi dan korupsi di dunia politik. Dalam politik kartel, kelompok kepentingan yang kuat dan terorganisir bekerja sama untuk mempertahankan kekuasaan dan mengendalikan sumber daya politik dan ekonomi. Praktik ini merugikan demokrasi dan masyarakat secara keseluruhan. Kita akan bahas lebih lanjut mengenai politik kartel, termasuk definisi, karakteristik dan dampaknya terhadap sistem politik.

Definisi Politik Kartel

Politik kartel dapat didefinisikan sebagai praktik kolusi antara partai politik, pejabat pemerintah, dan kelompok kepentingan lainnya untuk mempertahankan kekuasaan dan mengendalikan sumber daya politik dan ekonomi. Praktik ini melibatkan pembagian kekuasaan, pengaruh dan sumber daya antara kelompok-kelompok yang terlibat. Politik kartel sering kali melibatkan korupsi, nepotisme dan penyalahgunaan kekuasaan.

Karakteristik Politik Kartel

Ada beberapa karakteristik yang umumnya terkait dengan politik kartel:

Kolusi : Politik kartel melibatkan kolusi antara partai politik, pejabat pemerintahan dan kelompok kepentingan lainnya. Mereka bekerja sama untuk mempertahankan kekuasaan dan mengendalikan sumber daya politik dan ekonomi.

Pembagian Kekuasaan: Politik kartel melibatkan pembagian kekuasaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Mereka saling mendukung dan melindungi satu sama lain untuk mempertahankan posisi mereka.

Korupsi: Politik kartel seringkali melibatkan praktik korupsi seperti suap, penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh keuntungan pribadi dan mempertahankan kekuasaan.

Nepotisme: Politik kartel sering kali melibatkan praktik nepotisme, dimana anggota keluarga atau kerabat dekat diberikan posisi dan keuntungan tanpa mempertimbangkan kualifikasi atau kompetensi mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline