Lihat ke Halaman Asli

Ayaa Sofwah

Mahasiswa

Mahasiswa KKN BTV UNEJ: Berkontribusi dalam Pembangunan Pertanian Melalui Inovasi Kascing

Diperbarui: 10 September 2021   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

KKN Back To Village 3 Universitas Jember yang dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai dengan 09 September 2021 memiliki tujuan agar mahasiswa mampu membantu program pemerintah dalam mengatasi dampak ekonomi masyarakat pada masa pandemi Covid-19 melalui edukasi wirausaha dalam bentuk pengembangan inovasi usaha, serta pemasaran produk usaha agar mampu bertahan dan bangkit akibat dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19. 

Berdasarkan tujuan tersebut saya melaksanakan KKN di Kelompok tani Mekar makmur yang berlokasi di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi.

 Kelompok Tani Mekar Makmur memiliki potensi dalam bidang pertanian yang dapat dikembangkan dan di pasarkan yaitu berupa pupuk Kascing. Selama ini kascing yang dijual hanya berupa hasil kotoran cacing biasa, disini saya berdiskusi dengan kelompok tani supaya kascing yang kami produksi memiliki nilai tambah dari kascing lain yang di jual pada umumnya. 

Inovasi yang kami berikan berupa penambahan Biochar dan Probiotik tanah pada saat pengolahan kascing. Hal ini termasuk sebagai inovasi baru di bidang pertanian. Kascing hasil produksi kami memiliki nama "KASCING PLUS PLUS".

Dokumen pribadi

Pupuk kascing membantu proses perbaikan tanah lebih baik karena terdapat probiotik tanah dapat mempercepat proses penyuburan tanah. Penambahan biochar pada lahan berfungsi untuk memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah, biochar dapat membantu menjaga ketersediaan hara dan air. 

Proses pembuatan "Kascing Plus Plus" sangatlah sederhana, Tahap awal yaitu pengambilan kascing, media hidup cacing yang telah ditempati selama 2-3 minggu kita kumpulkan disisi masing-masing tempat budidaya cacing, kemudian sisi yang kosong kita isi dengan media hidup baru sekaligus pakan cacing yaitu berupa bekas log jamur tiram atau gedebog pisang atau cocopeat atau bisa dengan blotong tebu.

Dokumen pribadi

Setelah sisi yang kosong terisi semua selanjutnya kita siram menggunakan kotoran hewan atau bisa di campur dengan ampas tahu, limbah rumah tangga atau sisa sayuran, dan buah, bahan tersebut dicampur dengan tetes tebu dan probiotik tanah dengan perbandingan 1 banding 1. 

Kemudian setiap 2-3 hari sekali media hidup cacing disiram dengan bahan diatas dan setiap 1 minggu sekali media hidup cacing di balik supaya bercampur. Setelah 2-3 minggu kascing dikumpulkan dibagian tepi tempat cacing, lalu kita tunggu selama 2-3 hari agar cacing berpindah ke media hidup yang baru.

Kascing yang telah terkumpul kemudian kita masukan kedalam wadah untuk selanjutnya kita ayak, kascing yang akan di jual hanya kascing yang halus, bagian kascing yang kasar kita kembalikan ke tempat cacing karena berisi kokon atau telur cacing dan anakan cacing. 

Tahap selanjutnya, kascing halus dicampur dengan biochar dan probiotik tanah kemudian di fermentasi selama 1-2 minggu. Kascing yang telah difermentasi kemudian di masukan kedalam plastic kemas atau kedalam karung untuk kemudian di pasarkan dengan nama "KASCING PLUS PLUS".

Dokumen pribadi

Segmentasi pasar "Kascing plus plus" adalah petani pangan maupun hortikultura. Kami menawarkan harga kascing yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga pasar. Harga jual kascing perkemasan 5 kg sebesar Rp.15.000 dan kemasan 20 kg sebesar Rp.40.000. Promosi dan Pemasaran "Kascing plus plus" dilakukan secara online maupun offline. Pemasaraan secara online melalui media sosial dan marketplace. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline