Lihat ke Halaman Asli

Axxel Tan

Communication Prody, Bina Nusantara

Apakah Internet Menggantikan Buku Saat Ini?

Diperbarui: 21 Juni 2024   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Buku adalah sumber pengetahuan yang sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan, salah satu karya tulis pertama sudah ada sejak Zaman Mesopotamia berupa cerita fiksi berjudul The Epic Of Gilgamesh. Buku didukung terus dari jaman ke jaman dengan perpustakaan yang pertama kali dibuat di Babilonia bernama Perpustakaan Alexandria yang memuat setidaknya lima ratus hingga tujuh ratus ribu buku didalamnya. Buku kemudian semakin berkembang dan semakin tersebar luas berkat penemuan mesin cetak oleh Gutenberg dari Jerman.

Berkat perkembangan-perkembangan inilah buku menjadi sebuah tradisi yang hingga saat ini masih terus ada dan juga semakin berkembang. Namun, sayangnya pada era teknologi saat ini, penggunaan buku terlihat mulai berkurang. Bahkan, penggunaan buku di beberapa sekolah juga terlihat mulai berkurang.

Kemunduran buku ini mulai terlihat pada perkembangan internet saat ini. Kini, semua orang tidak perlu lagi membeli atau meminjam buku untuk mencari informasi atau hiburan. Kita bisa dengan mudah mencari informasi di internet tanpa perlu pergi ke toko atau perpustakaan. Adanya E-Book juga mendukung hal ini.

Sekarang, sumber terpercaya bisa ditemukan dimana saja di internet. Tentunya, sumber-sumber ini juga jauh lebih terjangkau dan murah. Hal ini membuat banyak orang lebih memilih membaca di internet dengan biaya yang jauh lebih murah. Belum lagi, E-book tidak seperti buku yang harus dirawat dan punya potensi untuk rusak selama kita membacanya. E-book masih bisa kita akses melalui device lain selama kita memiliki akses terhadap file tersebut. Tidak hanya itu, kita juga bisa dengan mudah memiliki salinan isi dari karya tulis.

Meski begitu, tulisan dalam internet tetap memiliki kekurangan. Ada banyak orang yang bisa membajak karya orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Tidak hanya itu, ada pula potensi informasi hoax karena semua orang bebas menuliskan apapun di internet. Berbeda dengan buku yang memiliki proses editoring yang ketat, tulisan dalam blog atau artikel terkadang hanya dituliskan berdasarkan opini penulis. Tentunya, ada beberapa karya tulis yang memiliki informasi yang kuat dengan bukti. Namun, informasi semacam ini akan cukup sulit untuk dicari jika kita tidak mengetahui bagaimana cara membedakan fakta dan opini.

Pada akhirnya, buku tetap memiliki tempatnya dalam kehidupan manusia. Internet bukanlah sesuatu yang membuat buku mundur, melainkan berkembang. Kini, buku bukanlah sesuatu yang fisik, tetapi sesuatu yang maya dan bisa diakses dengan lebih mudah. Sebelumnya, sudah ada banyak sekali perkembangan yang membuat buku menjadi seperti sekarang. Mulai dari alas batu, daun, kertas, gulungan, kulit hewan, hingga buku cetak yang kita kenal saat ini adalah perkembangan itu.

Kini, internet bukan membuat buku menghilang tetapi merubahnya menjadi sesuatu yang lebih praktis. Tentunya, ada kelebihan tersendiri dari buku rilisan fisik apalagi karena buku jenis inilah yang sudah ada di tangan manusia sejak zaman dahulu, menjadi sebuah tradisi. Sehingga, kita pasti akan lebih berhati-hati dalam mengurusnya. Buku cetak dan informasi dalam internet memang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tetapi mana yang mau kita gunakan tergantung pada diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline