Lihat ke Halaman Asli

Ahok Memang Bahaya Laten bagi Warga Jakarta

Diperbarui: 24 Oktober 2016   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : Riaubook.com

Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, adalah figur sentral di pesta demokrasi rakyat di Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang ini, karena meskipun terbukti sebagai Gubernur yang berhasil dan membangun kota Jakarta menjadi lebih baik, dan juga telah memuaskan sebagian besar rakyat Jakarta, namun Ahok juga dijadikan musuh bersama oleh barisan koruptor dan pendukung-pendukungnya.  Selain tokoh sentral, Ahok pun bisa disebut sebagai tokoh terseksi untuk dihujat oleh para anti Ahokers, yang menyebar ke seantero wilayah Indonesia, diluar wilayah DKI Jakarta, yang meskipun tidak memiliki KTP DKI Jakarta, tetapi merasa ikut berhak melakukan demo diwilayahnya masing-masing, yang disponsori oleh ormas-ormas yang mengaku pembela Islam, tetapi dengan aksi jelas-jelas tidak islami, seperti FPI, HTI dan kawan-kawan.  Dengan fakta bahwa para pendemo tersebut adalah pasukan nasbung dengan bayaran Rp. 50.000 per kepala, maka dipastikan ada aktor intelektual dibalik aksi demo ini yang memiliki dana tak terbatas yang dipastikan adalah pendukung utama anti Ahokers juga. 

Dimata para anti Ahokers ini, Ahok adalah bahaya laten, berdasarkan alasan-alasan berikut :

  • Sebagai penista agama Islam, yang telah menghina Al Qur'an dengan memelintir Surat Almaidah ayat 51.
  • Tidak berpihak kepada rakyat kecil, dengan melakukan penggusuran rumah rakyat tanpa memberikan ganti rugi yang layak.
  • Seenaknya memecat para birokrat bawahannya, gegara melakukan korupsi, bahkan pungli yang nilainya recehan.
  • Berani melawan syahwat para anggota DPRD, yang berniat merampok uang rakyat seperti yang biasa mereka lakukan di era-era sebelumnya yang membuat para anggota Dewan berpesta pora tanpa rasa sungkan apalagi takut kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, karena kolusi dengan birokrat provinsi dengan nyamannya, yang tidak terendus aparat meskipun aroma korupsinya sangat menyengat tajam.

Dengan dalih tersebut diatas, para anti Ahokers menyebut Ahok adalah bahaya laten, sehingga tidak layak untuk dipilih kembali menjadi Gubernur DKI di Pilkada 2017 nanti.  Mengingat bahwa Pesta Demokrasi Rakyat nanti adalah pesta milik bersama warga Jakarta, dengan berpegang kepada asas demokrasi, maka penulis bisa memahami sikap dan pilihan anti Ahokers ini, namun masih sangat percaya bahwa mayoritas warga Jakarta tetap cerdas untuk tidak terprovokasi oleh isu murahan yang disebar anti Ahokers ini. Biiarlah rakyat Jakarta sendiri nanti yang akan memutuskan siapa  pimpinan pilihan rakyat yang sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat nya sendiri. Vox populi vox dei!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline