Lihat ke Halaman Asli

#SaveDPR : Setnov Diminta Mundur

Diperbarui: 16 Desember 2015   04:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

Gambar : Tempo.co

 

Ditengah meluasnya ketidak percayaan publik atas hasil Keputusan MKD yang akan memberikan sangsi atas pelanggaran etik yang dilakukan Ketua DPR RI Setya Novanto/Setnov, ada sedikit angin segar berhembus dari Senayan ketika puluhan anggota DPR lintas sepuluh fraksi yang ada di DPR ini, menyerukan #Save DPR dan mendesak Ketua DPR Setnov mundur dari jabatannya.

Dengan menggunakan pita hitam bertuliskan #SaveDPR, puluhan anggota DPR menyampaikan pernyataan sbb :

  1. Meminta dengan hormat Setnov untuk mengundurkan diri, demi kehormatan Setnov sendiri dan lembaga DPR yang dipimpinnya. Ini merupakan pengorbanan luhur yang bisa mengangkat kembali harkat dan derajat lembaga DPR yang terpuruk gegara ulah MKD selama proses persidangan etik yang beberapa digelar secara terbuka ini.
  2. Memberikan dukungan kepada anggota MKD untuk memberikan keputusan yang tepat dalam upaya menegakkan Kode Etik DPR, yang pada akhirnya akan menyelamatkan wajah DPR RI.

Ruhut Sitompul, politikus Demokrat, dengan tegas mengatakan : “Saya mau nangis ini, sudah jutaan ingin Setnov lengser. Sudahlah Setnov, mundur saja kau. Muka badak Setnov ini. Mau sekampung dia pake lawyer, tapi soal etika sudah terang benderang”, ujar Ruhut, yang merupakan salah satu dari puluhan anggota DPR yang menyerukan #SaveDPR ini.

Suara berbeda disampaikan politikus PKS, Fahri Hamzah, yang mengingatkan anggota DPR untuk tidak saling menyerang. Sedangkan Setnov sendiri bersikukuh tidak melakukan pelanggaran Etika Pimpinan DPR seperti yang dituduhkan banyak pihak, dan MKD menginginkan tidak ada intervensi atas keputusan yang akan diambilnya ini.

Presiden Jokowi, mengaku mengamati dengan seksama proses Sidang Etik di MKD ini, dan berharap agar MKD bisa mengambil keputusan final secara profesional, dengan mempertimbangkan opini dan harapan publik.

Direncanakan tanggal 16 Desember sore ini,  dengan melalui voting di Sidang tertutup MKD akan membacakan keputusan Final yang cenderung akan memberikan sangsi ringan atas pelanggaran etik yang dilakukan Setnov di kasus “Papa Minta Saham”ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline