Lihat ke Halaman Asli

Sampurasun Habib Rizieq

Diperbarui: 27 November 2015   04:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut literatur sejarah sunda, sampurasun berasal dari kata sampura atau hampura yang bermakna “permohonan maaf”, sedangkan rampes dimaknai sebagai “dimaafkan”. Biasanya, kata “sampurasun” akan disambut oleh orang yang mengerti dengan kata “rampes”, sehingga dalam budaya orang sunda, “sampurasun” dan “rampes” adalah frasa yang tak pernah bisa dipisahkan. Jadi sampurasun-rampes ini bisa bermakna sebagai doa dan sekaligus diaminkan oleh penerima pesan.

Kata “Sampurasun” adalah diksi sapaan yang sangat akrab ditelinga orang sunda yang biasa digunakan saat saling bertemu, atau ketika orang sunda menyapa khalayak ramai, serta bisa juga sebagai pembuka sebuah tulisan.

Jadi sejatinya wasiat yang disampaikan dari frasa “sampurasun-rampes”, buka sekedar sapaan, melainkan sebuah cermin bagi kita untuk bisa saling maaf memaafkan dengan segala kerendahan hati, yang mengajarkan arti sejati welas asih yang melintasi semua keyakinan agama dan kebudayaan yang ada dimuka bumi.

Meskipun sampurasun hanya serpihan kecil dari budaya lokal sunda, namun keberadaannya layak untuk dilestarikan sebagai bagian dari budaya Indonesia.

Terkait dengan kata “sampurasun ini” Ketua FPI Rizieq dalam video plesetan di Youtube atas nama Muhammad Nazzar, yang beredar di internet, telah memplesetkan ucapan sampurasun menjadi “campur racun”, yang jelas2 sangat menghina martabat dan budaya sunda yang sedang dalam upaya dilestarikan oleh masyarakat sunda. Untuk itu Angkatan Muda Siliwangi, dan sejumlah tokoh sunda lainnya telah melaporkan Rizieq ke aparat hukum terkait karena Rizieq dinilai dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi   rasa benci atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA, serta melanggar Pasal 28 ayat 2 Undang2 No 11/2008, tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Selain Laporan tersebut, Walikota Bandung, Kang Emil dan Bupati Purwakarta Kang Dedy Mulyadi, senada menuntut agar Rizieq meminta maaf kepada warga sunda dan tidak pernah mengulangi pelecehan terhadap orang sunda lagi dimasa mendatang.

Semoga saja aksi Rizieq ini hanya sekedar keselip lidah dan bukan merupakan bagian dari aksi besar dan terselubung ISIS untuk mengadu domba antara warga Sunda dan Islam, mengingat FPI ditenggarai sebagai pendukung setia ISIS di tanah air bersama dengan partai dakwah penyuka fustun dan penggemar sapi ini….

 

Sumber: Kaskus

Gambar: Tempo.co




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline