Lihat ke Halaman Asli

Idul Fitri 1436 Hijriyah

Diperbarui: 17 Juli 2015   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Gambar : Kataucapan.me

 

Insya Allah, pada tanggal 17 Juli 2015 hari ini, sesuai dengan pengumuman resmi Pemerintah RI, kita akan merayakan Idul Fitri 1436 H secara bersama sebagai puncak dari pelaksanaan kegiatan puasa wajib yang telah kita jalani selama sebulan terakhir, dengan tujuan semata untuk bertaqwa.

Kata Id berasal dari kata aada – yauudu yang bermakna kembali sedangkan fitri berasal dari kata ifthar bermakna buka puasa untuk makan dan bisa bermakna suci. Jadi Idul Fitri sejatinya bermakna hari raya dimana umat Islam untuk kembali berbuka atau makan. Sehingga disunahkan untuk makan atau minum sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, untuk menunjukkan bahwa hari Idul Fitri itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.

Sedangkan kata fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan akar kata fathoro-yathiru yang berdasarkan hadis Rasulullah SAW : “Barang siapa yang berpuasa di bulan ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa2nya yang telah lalu”.

Dengan demikian, Idul Fitri sejatinya dimaknai kembalinya kita kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah), bak bayi yang dilahirkan dalam keadaan suci.

Dimalam setelah buka puasa ramadhan terakhir, umat Islam akan mengumandangkan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenagan besar yang telah diraih setelah menjalankan ibadah puasa ramadhaan satu bulan penuh.

Paling lambat, sebelum dilaksanakan Sholat Idul Fitri ini, umat Islam diwajibkan menunaikan Zakat Fitrah, yang akan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.

Setelah pelaksanaan Sholat Idul Fitri, umat Islam segera melakukan silaturahim kepada semua keluarga, kerabat dan handai taulan sambil saling maaf memaafkan.

Saya pribadi beserta keluarga, tahun ini tidak bisa melakukan ritual mudik, karena putri bungsuku harus masuk rumah sakit, ketika kehamilannya yang baru berusia tujuh bulan pecah ketubannya, dan kami secara bergiliran menungguinya di rumah sakit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline