Lihat ke Halaman Asli

Aksi Tommy di Balik Kisruh Golkar

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1430188090298688819

[caption id="attachment_413232" align="aligncenter" width="496" caption="Gambar : Sindonews.com"][/caption]

Dipicu oleh ocehan Tommy Soeharto di Twitter lewat akun resminya @HutomoMP_9 yang mendadak menyerang kubu Agung Laksono, bak “pucuk dicinta ulam tiba” bagi Ical yang dengan spontan mengutus Idrus Markam mendekati Tommy. Kecaman Tommy bercuit : “Saya mengecam keras perilaku Yoris, Anda sopan saya segan, Anda arogan saya makan”. Namun gayung itu tidak bersambut, karena lobi Idrus yang juga menyambangi rumah Tommy ditolak. “Jangan tanggung2, Ketua Umumnya yang harus datang, bukan Cuma Sekjen”, ujar Tommy.

Akhirnya atas campur tangan sang Kakak, Titiek Soeharto, pada tanggal 10 April 2015 di markas Tommy, Gedung Granadi, terjadi pertemuan melalui Jamuan Makan Siang, antara Tommy, Ical, dan Akbar Tanjung dan pada pertemuan tersebut Ical menawarkan posisi Ketua Umum Kosgoro. Namun Tommy menolak tawaran tersebut, karena tidak mau sekedar dijadikan bonekanya Ical.

Sebailknya Tommy malah meminta Ical menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar pada tahun 2015 ini, agar kedua kubu masing2 mengirim dua utusan, satu Senior dan satu Junior, dan keempat perwakilan itu lah yang nantinya akan mempersiapkan “Musyawarah Islah”. Dan usulan Tommy ini masih ditolak Ical dengan alasan tidak mau Munas Luar Biasa dijadikan tradisi disamping mahalnya biasa MLB tersebut.

Yorris Rawyai dari kubu Agung Laksono menganggap sepi pertemuan tersebut dan menyebut bahwa jamuan makan itu menunjukan kepanikan kubu Ical dan mengharapkan adanya Dukungan Keluarga Cendana.

Ternyata tidak semua kader Golkar percaya Tommy berniat mendamaikan Partai golkar, karena dengan menyerang Yoris dan mengundang Ical Jamuan Makan, telah menunjukkan keberpihakan Tommy, kepada salah satu kubu, dan hal ini tidak pantas disebut sebagai penyelamat. Justru yang tampak dari aksi Titiek dan Tommy ini adalah sekedar menggiring opini publik bahwa Gokar milik keluarga Cendana karena Soeharto adalah pendiri Golkar, padahal sejak masa Reformasi Golkar telah pula melakukan reformasi.

Rupanya, dibalik usulan Munaslub alias “Musyawah Islah” disamping Ical dan Agung, Tommy pun berniat maju menjadi Ketua Umum Golkar, dan bisa dianggap sebagai jalan tengah terbaik bagi golkar, seolah sebagai solusi paling tepat dan menjaga keutuhan marwah partai Golkar itu sendiri.

Buat Tommy sendiri dalam rangka mewujudkan mimpinya untuk menjadi Presiden akan lebih mudah dengan merebut Golkar ketimbang membuat partai sendiri, dan dengan kekuatan ekonomi yang dimilikinya dan juga dukungan baik dari para pengusaha serta para purnawirawan TNI–AD, akan memungkinkan cita2nya terwujudkan, dan buka hanya sekedar mimpi.  Wallahu Alam!!

14302680161597293000

Gambar : MajalahDetik

Sumber :

Majalah Detik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline